Minggu, 29 Agustus 2010

saat kawinan om-nya Divya

Hai kawan hai sobat! Gimana hari-hari kalian??? Apakah kalian senang?? Hepi??? Atau baru putus cinta?? Atau lagi merencanakan bunuh diri?? Bodo amat deh yah gue ga perlu tau (trus lo ngapain nanya himmaaaa???) dan dalam entri yang ini, gue mau menceritakan pengalaman gue bersama kawan-kawan seperadaban gue di kawinan omnya Divya!

Suatu hari, saat sedang nyante di alam gue yang paling cocwiiit (‘alam’ gue ini maksudnya kelas 96, tepatnya gue duduk di bagian nomor satu dari kanan dan nomor empat dari kiri di urutan nomor 2, urutan yang aman buat gue), tiba-tiba kawan gue yang bernama Wahyuni Chaniago atau lebih suka gue sapa Ayuche (dipanggil ‘ayu c’ karena pas kelas 74 dulu, ada orang yang namanya Wahyuningsih tapi panggilannya sama-sama Ayu juga. Jadi karena gamau ada kesenjangan sosial diantara kedua Ayu ini, jadi ada yang mulai menyapanya “Ayuche” dan dingintilin anak-anak sekelas, bahkan sampe saat ini beberapa lulusan 7,4 masih memanggil “Ayuche”) mengirimkan sepucuk surat berwarna cokelat metalik keemasan (ga nyambung ya?bodo) dan ia mengatakan bahwa surat itu ditujukan buat gue. Tentu saja benak gue bertanya-tanya, surat apakah ini?? karena belakangan ini gue menyukai siapa-siapa tapi kayaknya gak lagi disukain siapa-siapa, tentu saja itu bukan surat cinta. Dan tentu saja bukan surat panggilan, karena gue adalah siswi baik hati yang menjadi teladan bangsa dan Negara (?) daaaan setelah gue teliti, itu bukanlah sebuah surat biasa, tetapi sebuah undangan, undangan perkawinan. Lah, siapa yang kawin? SMP aja belom kelar, pikir gue. Si be’a aja belom kawin apalagi yang laen (sori menyori yeeee … :P) And then, gue mengetahui dari Ayuche bahwa undangan itu adalah dari Divya Anggeela (yang tentu saja dipanggil Divya, bukan divya a atau divya b atau divya c. tetapi ada saja lidah-lidah kampong *termasuk gue* yang lebih demen memanggilnya ‘dipia’) dan ternyata undangan itu adalah kawinan om-nya yang bernama.. siapa ya? Maaf gue juga lupa. Dan gataunya yang lain juga dapet undangan ini, so pada tanggal berapaaa gitu kita berencana untuk datang kesana. Tetapi walau di label namanya itu ditujukan buat ‘Mama Himma dan Suami’, tetapi kitanya pada bengal dan memutuskan buat pergi tanpa orangtua, perginya segeng aja. Mamihpapih gue juga pada sok sibuk , jadi biarin ajalah wekekek.

Pas hari kami mau pergi, gue yang paling gak tau gaya ini cuma memakai baju biasa dan jins (BAJU BIASA ya bukan kaos dan bukan juga gaun). Dan, perlu diketahui gue orangnya matgay. Mati gaya. Saat ada pesantren kilat dan teman-teman gue memakai pakaian muslim yang kece berats, gue cuma pake seragam muslim sekolah. Saat pergi main dan teman-teman gue mengenakan baju bebas, gue malah muncul dengan pakaian norak ala ondel-ondel. Gue gatau kenapa gue ga terlahir fesyenebel gitu ya, mungkin karena gue cuman keturunan Cepi maupun Iyuk (keduanya nama monyet, namun yang terakhir disebut lebih menyerupai orang utan) atau mungkin karena ortu gue segitu ga tau gaya-nya sampe-sampe gue jarang dibeliin baju, sekalinya dibeliin ya cuma mau pas lebaran jadi itu ga mengembangkan bakat dan minat gue terhadap dunia perfesyenan (?). Sudahlah ga usah diumbar ya kegoblogan saya, nah kemudian setelah beberapa menit, bel berbunyi di depan rumah gue. Eh ternyata bukan bel, selain karena di rumah gue juga nggak ada bel sih, tetapi itu adalah bunyi motor-motor sahabat-sahabat gue. Dan setelah gue lihat keluar, supir-supir yang membawa motornya ialah si hitam manis bermata sipit Nita Fitria Cahyaningsih alias Nita dan babu tersayang gue Herty Oktaviana alias Herty (tentu saja dipanggil Herty bukan Viana maupun Okta. Kalau Viana itu kebagusan untuk tampang soak seperti dirinya ;p, kalo Okta itu adalah nama salah seorang teman sekelas gue selama dua tahun terakhir ini sekaligus spesies langka di 8.6-9.6 yang nampaknya sangat tidak digemari anak sejelek apapun). Nita make Mio, tapi Herty lupa pake apaan. Dan dibelakang Nita duduklah nona bogel yang cantiks betts yang bernama Nadya Hariani alias Nadya atau Nadiul atau Nadiul Robiul Sabiumale. Semuanya tampak glamor dengan Nita yang memakai rok (nampaknya boho) dan baju yang lebih mirip bajunya cewek-cewek Latin berdansa diiringi suara Ricky Martin yang sibuk berdendang, Herty yang menggerai rambutnya dan tampil dengan jins, dan Nadya yang make baju dress dengan celana diatas lutut banget (gue sangka yang ‘beneran pake baju’ cuma Nadya, soalnya Nita agak salah kostum dan style Herty juga mendekati gue). Setelah basa basi, kami pergi ke lokasi kawinan.

Sesampainya disanaaaa… ada hal bego terjadi! Gue bawa duit (tentu saja buat dikasih ke calon penganten, bukan ke pembaca blog ini tentunya) tapi gue LUPA BAWA AMPLOP! bego banget!!! Akhirnya setelah anak-anak berunding dan menyalahkan kegoblogan gue, Herty merobek amplopnya secuil dan memasukkan uang gue ke dalamnya. Legaaaaa (jumlah uangnya berapa? Ada deeeh, nanti lo kaget wkwkwk).
Kemudian, ponakannya-yang-punya-hajat muncul, yaitu DIvya yang dateng dengan baju yang stailis beratsss. Kemudian kami segera mengunjungi tempat penerimaan tamu, dan kami mendapati teman sekelas Divya yang bernama Fenny Efendi jadi bagian penerima tamu (lupa apa namanya). Kita lalu mengunjungi kedua mempelai dan bersalaman dengan mereka, tak terkecuali dengan kakaknya-yang-punya-hajat alias emak bapaknya Divya. Nah abis itu dengan begonya kami berkata bahwa ortu kami pada sibuk jadi ga bisa dateng wkwkw. Kedua ortunya memaklumi, abis itu kita ambil makanan deh (kayanya ini segmen yang selalu ditunggu setiap tamu undangan hajatan, haha…) Gue gausah banyak-banyak, cukup nasi sedikiit dan rendang dua potong ditambah kerupuk apaan tuh yang suka ada di kawinan-kawinan, yang bentuknya kaya kuping. Nah pas duduk, jeng jeng,,, gue melihat teman sekelas gue Liani Kartini Putri sedang ngaso di bagian penerima tamu! Yang bikin ‘luar biasa’ itu, si orang gila ini memakai mek ap yang tuuebeel buanggets, terutama lipstiknya yang membuatnya mirip sama Enjelina Jolih. Gua ngakak sejadi-jadinya, namun daripada kaya orang sinting gitu mending makan deh.

Pas makan-makan, layaknya segerombolah tikus yang sedang rapat sambil menikmati sebongkah keju, kami ngobrolin hal-hal yang gacebok. Ngobrolin cowok lah, ngobrolin guru-guru yang-punya-suara-mirip-McGonagall lah, dan semuanya. Rada ga penting siih huhuhu. Abis itu kita ke rumah Ayu deh, nyamperin anaknya.
Di rumah Ayuche, kita menemukan Ayu sedang memakai baju biasa (kaos) dan celana dong tentunya (ya masa ga pake celana… gengsi bo -___-) abis itu bersama dengan dirinya kita pergi lagi deh ke lokasi kawinan, ngajak Fenny dan Liani jebe. Gue bareng ama Herty, Nita ama Nadya, dan Divya ama Ayuche, formasi seperti biasanya. Di jalan, sekali lagi, terjadi obrolan yang gak bermutu gitu deeeh.
Abis itu, si Fenny ama Liani ganti baju. Dan satu geng (gue, Herty, Divya, Nadya, Nita, Ayuche) ngobroool lagi. Gue sibuk blututan lagunya si bondan (yang jelas bukan bondan winarno ya) dan yang laen sibuk poto-poto. Abis blututan, gue mengutak-ngatik hapenya Herty yang kepengen efbean dari hapenya. Sambil becanda dan ketawa-tawa ngakak, si Nadya ama Herty gatel-gatel dan mereka nyuruh Divya ngambilin bedak apaaa gitu. Sambil pergi, diam-diam kita ngumpet tuh, dan sekembalinya DIvya, di tempat persembunyian kami ngikik mendengar dia nyariin kita wkwkwk. Setelah kita terdeteksi dan Liani serta Fenny kemudian muncul, kembali deh bertualang naek motor. Gue tetep ama Herty, Nadya tetep ama Nita, tetapi Ayu bareng Liani dan Divya bareng Fenny. Maennya ke ujung dunia sumpah wkwkwk, dan untuk pertama kalinya gue menembus daerah Apron dan Pasar Kemayoran BUKAN bareng ayah gue loh tetapi untuk pertama kalinya bareng kawan-kawan gue! Prokprokproooookkkk…. Dan bloonnya, gue ama Herty itu MAU KETABRAK BAJAY. Bukan MAU lagi, tapi NYARIS! Jarak kita ama si bajay giling itu udah tinggal berapa senti lagi coba. Untung aja kita masih diizinkan hidup, kalo nggak apa kata emak gue hehehe. Trus keliling lagi deeeh, kemudian setelah itu kita pada mau pulang dan pada misah-misah. Intinya gue ama Herty lalu pulang deh dan sampai di rumah dengan sehat sentosa… intinya pengalaman gue kali itu kece berats!

0 komentar:

Posting Komentar